Kompas, Jumat, 29 Agustus 2014
JAKARTA, KOMPAS.com – Masyarakat Indonesia diserukan untuk kembali bersatu setelah Pemilu Presiden 2014 berakhir. “Salam Tiga Jari” yang bermakna persatuan Indonesia diserukan oleh presiden terpilih Joko Widodo pasca ditetapkan sebagai pemenang pilpres. Para tokoh lintas agama berharap, hal ini patut diteladani. Hal itu disampaikan dalam diskusi Maarif Institute bertajuk: Partisipasi Kelompok Sipil Agama Dalam Mempererat Kembali Integrasi Sosial Pasca Pilpres di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2014) malam.
Direktur Eksekutif The Indonesian Institute (TII) Raja Juli Antoni mengatakan, langkah Jokowi yang menyerukan persatuan Indonesia dengan salam tiga jari itu merupakan sebuah langkah yang tepat. Menurut dia, Jokowi sudah menyadari bahwa kondisi bangsa saat itu sedang terpecah karena persaingan yang sengit pasca pilpres. Oleh karena itu, pesan persatuan sangat dibutuhkan bagi masyarakat.
“Salam tiga jari itu yang mestinya kita tuju sekarang, persatuan indonesia. Selisih yang sangat sedikit, hanya delapan juta, mau tidak mau sudah membuat Indonesia terpolarisasi,” kata Antoni.
Hal serupa disampaikan Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia, Andreas A Yewangoe. Pasca putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan sengketa pilpres yang diajukan Prabowo-Hatta, kata dia, maka Jokowi-JK resmi sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Setiap elemen masyarakat harus menerima hal tersebut.
“Dukung presiden terpilih meski Anda tak memilih dia. Karena ini adalah demokrasi. Presiden terpilih kita sudah menyampaikan salam 3 jari sebagai upaya untuk merangkul seluruh masyarakat,” ucap dia.
Profesor dan Indonesianis di the Australian National University (ANU), Greg Fealy, menilai, salah satu yang menyebabkan mudahnya terjadi perpecahan dalam pemilu presiden lalu disebabkan penyalahgunaan isu agama. Dia berharap Indonesia yang masyarakatnya terdiri dari beragam agama tidak dilanda konflik berkepanjangan pasca pilpres.
“Saya kira peranan penting bagi kita untuk menjaga ketentraman religius terhadap kelompok masyarakat,” ujarnya.
http://nasional.kompas.com/read/2014/08/29/22232441/.Dukung.Presiden.Terpilih.Meski.Anda.Tak.Memilih.Dia.
