Skip to content

Jokowi Serahkan Sertifikat Tanah Warga Blora yang Berkonflik Sejak Zaman Jepang

Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto dan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni menyerahkan 1.043 sertifikat tanah kepada masyarakat Blora, Jawa Tengah. Ini mengakhiri penantian warga dalam menunggu kepastian hukum atas hak tanah yang dialaminya.

Di hadapan Jokowi, Hadi melaporkan, konflik lahan yang dialami masyarakat sejak 1947 tersebut sempat berlarut-larut. Namun atas perhatian Presiden Jokowi kepada masyarakat, akhirnya konflik tersebut dapat diselesaikan.

“Kasus yang sebelumnya berlarut-larut penyelesaiannya. Alhamdulillah atas perintah Presiden kini dapat diselesaikan,” katanya di Desa Gabusan, Blora, Jawa Tengah, Jumat (10/3).

Adapun jumlah target 1.160 sertifikat yang diserahkan tersebar di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Ngelo (132 sertifikat), Cepu (577 sertifikat) dan Karangboyo (334 sertifikat). Sisanya sebanyak 117 sertifikat sedang dalam proses untuk dilengkapi data administrasinya.

Penyelesaian konflik ini, kata Hadi, merupakan hasil dari kolaborasi dan kerja sama antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Blora, Forkompimda, Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah dan Kantor Pertanahan Kabupaten Blora.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak atas kerja samanya sehingga skema pemberian HGB di atas HPL untuk masyarakat dapat terealisasi dengan baik,” ujarnya.

Selain memperoleh kepastian hukum atas tanah dan sebagai pertanda usainya konflik, masyarakat kelurahan Wonorejo, Blora kini dapat mengakses permodalan kepada lembaga keuangan dan sumber ekonomi lainnya.

“Reforma Agraria sejatinya adalah penataan aset sekaligus akses. Setelah ini saya minta Kanwil BPN Jateng mendampingi masyarakat supaya mereka berdaya secara ekonomi,” terangnya.

Presiden Jokowi menegaskan sudah memerintahkan Menteri Hadi untuk menyelesaikan konflik tanah di Blora.

“Ternyata hari ini sudah selesai dan bisa dibagikan. Sertifikat ini berlaku 30 tahun dan bisa diperpanjang sampai 80 tahun,” ujarnya.

Dia mengingatkan masyarakat untuk bersyukur lantaran permasalahan tanah ini sudah usai. Sementara masih banyak daerah lain yang belum terselesaikan.

“Kita harus pandai bersyukur, karena konflik ini sudah selesai, masih banyak konflik di berbagai daerah lain yang belum selesai, di Blora sudah diselesaikan,” tutup Jokowi.

Bagikan!