SELASA, 02 DESEMBER 2014
TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif The Indonesian Institute Raja Juli Antoni mengatakan Front Pembela Islam telah mencederai nilai-nilai demokrasi dengan menyebarkan kebencian (hate speech). Ini dilakukan FPI saat berdemonstrasi menolak Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Ucapan-ucapan mereka itu membajak demokrasi,” kata Juli saat dihubungi, Senin, 1 Desember 2014. FPI terus mendengungkan bahwa Ahok tidak layak memimpin warga Jakarta karena keturunan Cina dan beragama Kristen.
Juli juga menyebutkan retorika kelompok itu meninggalkan guratan kekerasan atau cultural violence. Di mana kebencian berdasarkan agama dan ras diumbar secara eksplisit dan berulang-ulang di depan publik. (Baca: FPI: Kami Punya Gubernur Baru)
“Hal itu sangat berbahaya karena memberikan pembenaran kebencian yang didasarkan agama dan kultur kepada kelompok tertentu,” kata Juli.
Apa yang dilakukan FPI, kata Juli, bertentangan dengan International Convention on Civil Rights yang telah diratifikasi dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Larangan Menganjurkan Kebencian Berdasarkan Ras dan Agama.
Juli menyebutkan polisi harusnya mulai sadar terhadap pelanggaran yang terus dilakukan FPI ini. Polisi tak perlu takut disebut melanggar hak berpendapat FPI. Sebab, FPI sendiri mencabut hak itu karena menyebarkan kebencian bermuatan SARA. (Baca: Begini Reaksi Ahok Soal Gubernur Tandingan)
Ahok pun, kata Juli, sudah berani bertindak tegas dengan melemparkan surat permintaan pembubaran FPI kepada Kementerian Hukum dan HAM. “Tinggal menunggu langkah dari kepolisian.”
Di Inggris, tidak perlu ada laporan dari korban hate speech agar kepolisian bergerak menangkap pelaku. Adapun di Australia, harus ada laporan korban hate speech. (Baca: Lagi, FPI Demo Ahok di Bundaran HI.) Sedangkan “Di Indonesia masih abu-abu,” kata Juli. Karena itu, ia berharap polisi segera bertindak menyikapi hate speech dari FPI ini agar tidak melebar dan terus-terusan mencederai demokrasi Indonesia.
http://www.tempo.co/read/news/2014/12/02/078625797/Sebarkan-Kebencian-FPI-Membajak-Demokrasi